Vihara Nam Hai Kwan Se Im Pu Sa, Destinasi Wisata Religi di Sukabumi


Salah satu destinasi wisata yang berada di kawasan Pantai Selatan yang menyuguhkan pemandangan dengan suasana yang tenang dan jauh dari keramaian, Pantai Loji tempatnya. Magers! Kalo kamu berkunjung ke pantai Loji Sukabumi, kamu bukan hanya bisa menikmati wisata pesisir dengan panorama pantai berbatu dan berkarang saja. Para wisatawan bisa juga menikmati keindahan Pantai Loji di atas Vihara Nam Hai Kwan Se Im Pu Sa sekaligus dapat dijadikan sebagai destinasi wisata religi dengan rasa toleransi yang tinggi.

Gambar 1. Pintu Masuk Vihara Nam Hai Kwan Se Im Pu Sa atau Kuil Kwan In
Vihara Nam Hai Kwan Se Im Pu Sa lebih dikenal sebagai Kuil Dewi Kwan Im, salah satu Dewi dalam ajaran agama Budha atau dikenal juga dengan Vihara Loji karena letaknya yang berdampingan dengan Pantai Loji. Vihara yang terletak di Desa Kertajaya, Kecamatan Simpenan, Sukabumi, Jawa Barat merupakan salah satu tempat peribadatan terlengkap di Indonesia. Pada umumnya vihara merupakan tempat beribadah bagi umat Budha, berbeda disini terdapat visualisasi agama lain seperti patung bunda maria yang merupakan tuhan bagi agama nasrani. Bernama Nam Hai Kwan Se Im Pu Sa, Vihara ini memiliki arti Dewi Kwan Im yang menghadap Laut Selatan.
Berada di atas bukit, membuat setiap pengunjung harus dapat menaiki ratusan anak tangga. Belum ada yang dapat memastikan berapa sebenarnya jumlah anak tangga yang harus dinaiki untuk sampai ke Vihara Nam Hai Kwan Se Im Pu Sa. Sebab setiap orang memiliki perhitungan yang berbeda satu sama lainnya. Beberapa pendapat menyebutkan jumlah anak tangga yang dinaiki sebanyak 300, pendapat lain menyebutkan sebanyak 500. Perbedaan tersebut dipandang masyarakat hanya sebatas mitos belaka sebagai salah satu keunikan tersendiri pada Vihara ini. Sebab untuk menghitung jumlah anak tangga, dibutuhkan fokus yang tajam. Mengingat rasa lelah saat menaiki ratusan anak tangga tesebut, menjadi penyebab mengapa setiap orang memiliki perhitungan yang berbeda.
Vihara ini berdiri sejak 8 Agustus tahun 2000 dibangun atas prakarsa warga Thailand bernama Anotahi Kamonwathin, seorang wanita yang dikenal dengan nama Mama Airin. Berawal dari mimpi untuk membangun sebuah Vihara di pesisir laut, dimana tujuannya adalah menggantikan Vihara yang hilang dan pernah berdiri tepatnya pada zaman Dinasti Qing. Usahanya dimulai dengan mencari tanah kosong untuk membangun kuil, Mama Airin memilih berdasarkan ciri-ciri yang sama seperti dalam mimipinya. Dari Thailand, hingga masuk ke Indonesia daerah Kidul dan Malang pun sempat menjadi titik tuju pilihan pembangunan Vihara ini. Akhirnya firasat membawa Mama Airin menuju sebidang tanah yang terletak di Daerah Pelabuhan Ratu, tepatnya berdampingan dengan pesisir laut Loji di atas bukit. Kemudian munculah Vihara Nam Hai Kwan Se Im Pu Sa yang berdiri kokoh sampai saat ini.
Maka tak heran, keunikan sentuhan seni bergaya Thailand begitu kental tertuang dalam arsitektur Vihara Nam Hai Kwan Se Im Pu Sa. Saat memasuki gerbang Vihara, pengunjung akan disambut oleh patung naga berkepala tujuh. Menurut salah seorang penjaga vihara menjelaskan bahwa pemilihan naga didasarkan pada simbol ajaran binatang purba tersebut. Dimana naga diibaratkan sebagai pemimpin, kemudian disambung oleh badan naga mengelilingi sepanjang kedua batas samping tangga tersebut sampai ke puncak.
Sesampai di puncak Vihara Nam Hai Kwan Se Im Pu Sa, mata kita akan dimanjakan oleh keindahan laut lepas yang merupakan bagian dari Samudra Hindia. Setelah itu, perhatian akan beralih tertuju pada altar yang dihiasi dengan patung-patung dewa dewi. Pada altar utama, tersimpan patung Sun Go Kong yang berada satu tingkat lebih bawah dari patung gurunya.
Jika kita naik ke atas, terdapat hal unik dalam Vihara Nam Hai Kwan Se Im Pu Sa tersebut, yaitu adanya altar selain yang berhubungan dengan agama Budha, diantaranya ialah altar Prabu Siliwangi, altar Semar, dan yang paling unik adalah altar khusus bagi Sang Ratu Penguasa Pantai Selatan Nyi Roro Kidul. Altar Prabu Siliwangi dibuat atas pengormatan Mama Airin pada sang Raja yang tersohor namanya dan menjadi kebanggan di tanah Jawa Barat. Semar yang merupakan salah satu tokoh/figur di tanah Jawa pun memiliki altar khusus. Karena vihara Nam Hai terletak di tanah Jawa, maka Mama Airin mendirikan altar Semar agar terjalin keeratan antara budaya Vihara dengan budaya Jawa. Lalu terdapat altar bagi sang Ratu Pantai Selatan Nyi Roro Kidul. Altar pertama yang dibuat oleh Mama Airin secara khusus dengan bangunan kayu yang menyerupai rumah, dilengkapi dengan tempat tidur, meja rias, lukisan sang, yang didominasi dengan warna hijau. Serta ukiran-ukiran dan ornamen yang indah nan khas, akan membuat pengunjung seakan merasa dekat dengan sang ratu. Alasan Mama Airin membuat altar Sang Ratu ialah karena letak Vihara Nam Hai Kwan Se Im Pu Sa berada tepat di sisi laut selatan yang merupakan daerah kekuasaan Sang Ratu, sehingga altar tersebut dibuat untuk menghormatinya.
Gambar 2. Visualisasi Patung Bunda Maria
Sebagai destinasi wisata religi, Vihara Nam Hai Kwan Se Im Pu Sa menjunjung tinggi rasa toleransi dan sangat terbuka. Siapa pun boleh mengunjunginya, tidak mempermasalahkan dan melarang pengunjung dari agama yang berbeda. Bahkan jika mengadakan kegiatan keagamaan di luar agama budha pun diperbolehkan, asal tidak mengganggu peribadatan umat budha disana, karena bagaimanapun itu adalah tempat ibadah. Biasanya tempat ibadah hanya menyediakan fasilitas untuk peribadatan agama masing-masing, namun berbeda dengan vihara Nam Hai Kwan Se Im Pu Sa. Disana terdapat visualisasi agama lain seperti altar patung bunda maria yang merupakan tuhan bagi agama Nasrani dan patung Ganesha sebagai ciri khas umat Hindu. Dalam Vihara Nam Hai juga terdapat fasilitas seperti aula yang dapat digunakan oleh pengunjung yang ingin mengadakan kegiatan di vihara tersebut.

(JNN614-JTF349)

Komentar

Posting Komentar