Salah
satu destinasi wisata yang berada di kawasan Pantai Selatan yang menyuguhkan
pemandangan dengan suasana yang tenang dan jauh dari keramaian, Pantai Loji
tempatnya. Magers! Kalo kamu berkunjung
ke pantai Loji Sukabumi, kamu bukan hanya bisa menikmati wisata pesisir dengan
panorama pantai berbatu dan berkarang saja. Para wisatawan bisa juga menikmati
keindahan Pantai Loji di atas Vihara Nam Hai Kwan Se Im Pu Sa sekaligus dapat
dijadikan sebagai destinasi wisata religi dengan rasa toleransi yang tinggi.
Vihara Nam Hai Kwan Se Im Pu Sa
lebih dikenal sebagai Kuil Dewi Kwan Im, salah satu Dewi dalam ajaran agama
Budha atau dikenal juga dengan Vihara Loji karena letaknya yang berdampingan
dengan Pantai Loji. Vihara yang terletak di Desa Kertajaya, Kecamatan Simpenan,
Sukabumi, Jawa Barat merupakan salah satu tempat peribadatan terlengkap di
Indonesia. Pada umumnya vihara merupakan tempat beribadah bagi umat Budha,
berbeda disini terdapat visualisasi agama lain seperti patung bunda maria yang
merupakan tuhan bagi agama nasrani. Bernama Nam Hai Kwan Se Im Pu Sa, Vihara
ini memiliki arti Dewi Kwan Im yang menghadap Laut Selatan.
Berada di atas bukit, membuat
setiap pengunjung harus dapat menaiki ratusan anak tangga. Belum ada yang dapat
memastikan berapa sebenarnya jumlah anak tangga yang harus dinaiki untuk sampai
ke Vihara Nam Hai Kwan Se Im Pu Sa. Sebab setiap orang memiliki perhitungan
yang berbeda satu sama lainnya. Beberapa pendapat menyebutkan jumlah anak tangga
yang dinaiki sebanyak 300, pendapat lain menyebutkan sebanyak 500. Perbedaan
tersebut dipandang masyarakat hanya sebatas mitos belaka sebagai salah satu
keunikan tersendiri pada Vihara ini. Sebab untuk menghitung jumlah anak tangga,
dibutuhkan fokus yang tajam. Mengingat rasa lelah saat menaiki ratusan anak
tangga tesebut, menjadi penyebab mengapa setiap orang memiliki perhitungan yang
berbeda.
Vihara ini berdiri sejak 8 Agustus
tahun 2000 dibangun atas prakarsa warga Thailand bernama Anotahi Kamonwathin,
seorang wanita yang dikenal dengan nama Mama Airin. Berawal dari mimpi untuk
membangun sebuah Vihara di pesisir laut, dimana tujuannya adalah menggantikan
Vihara yang hilang dan pernah berdiri tepatnya pada zaman Dinasti Qing.
Usahanya dimulai dengan mencari tanah kosong untuk membangun kuil, Mama Airin
memilih berdasarkan ciri-ciri yang sama seperti dalam mimipinya. Dari Thailand,
hingga masuk ke Indonesia daerah Kidul dan Malang pun sempat menjadi titik tuju
pilihan pembangunan Vihara ini. Akhirnya firasat membawa Mama Airin menuju
sebidang tanah yang terletak di Daerah Pelabuhan Ratu, tepatnya berdampingan
dengan pesisir laut Loji di atas bukit. Kemudian munculah Vihara Nam Hai Kwan
Se Im Pu Sa yang berdiri kokoh sampai saat ini.
Maka tak heran, keunikan sentuhan
seni bergaya Thailand begitu kental tertuang dalam arsitektur Vihara Nam Hai
Kwan Se Im Pu Sa. Saat memasuki gerbang Vihara, pengunjung akan disambut oleh
patung naga berkepala tujuh. Menurut salah seorang penjaga vihara menjelaskan
bahwa pemilihan naga didasarkan pada simbol ajaran binatang purba tersebut.
Dimana naga diibaratkan sebagai pemimpin, kemudian disambung oleh badan naga
mengelilingi sepanjang kedua batas samping tangga tersebut sampai ke puncak.
Sesampai di puncak Vihara Nam Hai
Kwan Se Im Pu Sa, mata kita akan dimanjakan oleh keindahan laut lepas yang
merupakan bagian dari Samudra Hindia. Setelah itu, perhatian akan beralih
tertuju pada altar yang dihiasi dengan patung-patung dewa dewi. Pada altar
utama, tersimpan patung Sun Go Kong yang berada satu tingkat lebih bawah dari
patung gurunya.
Jika kita naik ke atas, terdapat hal
unik dalam Vihara Nam Hai Kwan Se Im Pu Sa tersebut, yaitu adanya altar selain
yang berhubungan dengan agama Budha, diantaranya ialah altar Prabu Siliwangi,
altar Semar, dan yang paling unik adalah altar khusus bagi Sang Ratu Penguasa
Pantai Selatan Nyi Roro Kidul. Altar
Prabu Siliwangi dibuat atas pengormatan Mama Airin pada sang Raja yang tersohor
namanya dan menjadi kebanggan di tanah Jawa Barat. Semar yang merupakan salah
satu tokoh/figur di tanah Jawa pun memiliki altar khusus. Karena vihara Nam Hai
terletak di tanah Jawa, maka Mama Airin mendirikan altar Semar agar terjalin
keeratan antara budaya Vihara dengan budaya Jawa. Lalu terdapat altar bagi sang
Ratu Pantai Selatan Nyi Roro Kidul. Altar pertama yang dibuat oleh Mama Airin
secara khusus dengan bangunan kayu yang menyerupai rumah, dilengkapi dengan
tempat tidur, meja rias, lukisan sang, yang didominasi dengan warna hijau.
Serta ukiran-ukiran dan ornamen yang indah nan khas, akan membuat pengunjung
seakan merasa dekat dengan sang ratu. Alasan Mama Airin membuat altar Sang Ratu
ialah karena letak Vihara Nam Hai Kwan Se Im Pu Sa berada tepat di sisi laut
selatan yang merupakan daerah kekuasaan Sang Ratu, sehingga altar tersebut
dibuat untuk menghormatinya.
![]() |
Gambar 2. Visualisasi Patung Bunda Maria |
Sebagai
destinasi wisata religi, Vihara Nam Hai Kwan Se Im Pu Sa menjunjung tinggi rasa
toleransi dan sangat terbuka. Siapa pun boleh mengunjunginya, tidak
mempermasalahkan dan melarang pengunjung dari agama yang berbeda. Bahkan jika mengadakan
kegiatan keagamaan di luar agama budha pun diperbolehkan, asal tidak mengganggu
peribadatan umat budha disana, karena bagaimanapun itu adalah tempat ibadah.
Biasanya tempat ibadah hanya menyediakan fasilitas untuk peribadatan agama
masing-masing, namun berbeda dengan vihara Nam Hai Kwan Se Im Pu Sa. Disana terdapat
visualisasi agama lain seperti altar patung bunda maria yang merupakan tuhan
bagi agama Nasrani dan patung Ganesha sebagai ciri khas umat Hindu. Dalam
Vihara Nam Hai juga terdapat fasilitas seperti aula yang dapat digunakan oleh
pengunjung yang ingin mengadakan kegiatan di vihara tersebut.
(JNN614-JTF349)
Top
BalasHapus